
Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini bukan lagi sekadar cerita fiksi ilmiah. Kehadirannya mulai masuk ke ruang-ruang kelas, buku pelajaran, hingga cara siswa mengerjakan tugas. Tapi, apakah keterampilan digital siswa sudah cukup untuk menghadapi era ini?
Era Education 5.0 menuntut keterampilan digital yang lebih dari sekadar bisa mengoperasikan komputer. Siswa diharapkan mampu melek teknologi, berpikir kritis, dan bahkan memahami bagaimana sistem AI bekerja. Di sinilah pentingnya literasi digital dan literasi AI masuk dalam kurikulum sekolah.
Literasi AI sendiri mencakup kemampuan untuk:
Keterampilan digital tidak hanya mempermudah tugas, tapi juga membuka peluang baru:
Berikut adalah keterampilan penting yang harus dimiliki siswa:
Beberapa sekolah sudah memulai integrasi AI dalam pembelajaran:
Peran guru tetap sangat penting. Bukan sebagai penyampai informasi, tapi sebagai fasilitator pembelajaran.
Tentu tidak semua berjalan mulus. Beberapa kendala yang masih jadi PR:
Di era AI, keterampilan digital bukan sekadar tambahanβtetapi keharusan. Siswa harus dibekali dengan pemahaman teknologi, kemampuan kritis, dan etika digital agar mampu bersaing secara global.
Dengan kolaborasi antara guru, siswa, sekolah, dan stakeholder lain, kita bisa membangun generasi yang cerdas digital dan siap masa depan.