10 Istilah Coding yang Harus Kamu Tahu (Biar Nggak Bingung di Forum)

Ilustrasi Gambar: 10 Istilah Coding yang Harus Kamu Tahu (Biar Nggak Bingung di Forum).

Pernah nggak sih kamu baca thread di forum atau grup coding, terus isinya kayak: “Kamu tinggal clone repo-nya, terus push ke remote pakai Git. Habis itu tinggal call API-nya aja.”

Dan kamu cuma bisa bengong sambil mikir, “Itu semua maksudnya apa, ya Allah?” 😵‍💫Tenang, kamu nggak sendiri kok. Dunia coding itu memang penuh istilah yang kadang terdengar teknis banget—padahal banyak juga yang gampang dipahami kalau dijelaskan dengan cara yang santai.Makanya, artikel ini hadir buat kamu yang pengen ngerti istilah-istilah penting di dunia ngoding. Biar pas ngobrol di forum, kamu nggak cuma jadi pembaca pasif, tapi bisa nimbrung dan bahkan bantu jawab pertanyaan orang lain. Yuk kita bahas satu per satu!

1. Repository (Repo)

“Repo” itu singkatan dari “repository”. Bayangin ini kayak lemari penyimpanan project kamu. Di dalamnya ada semua file, folder, dan catatan perubahan kode kamu.

Biasanya disimpan di platform seperti GitHub, GitLab, atau Bitbucket. Jadi, kalau orang bilang “clone repo-nya”, artinya kamu salin seluruh isi project dari lemari mereka ke lemari kamu.

2. Commit

Commit itu seperti mencatat perubahan yang kamu buat ke dalam project. Misalnya kamu ubah satu file, lalu kamu “commit” perubahan itu dengan pesan (message) misalnya: Fix typo on homepage.

Commit penting banget buat tracking siapa ngubah apa dan kapan. Kalau coding itu kayak nulis buku, maka commit itu kayak simpan draft versi terbaru sebelum lanjut ke bab berikutnya.

3. Push dan Pull

Push artinya kamu kirim perubahan dari komputer lokal ke server (GitHub, misalnya). Sebaliknya, pull artinya kamu ambil perubahan dari server ke komputer kamu.

Bayangin kamu dan teman kamu nulis cerita bareng-bareng. Tiap kali kamu nulis satu bab, kamu push ke cloud biar teman kamu bisa baca. Tapi sebelum kamu nulis lagi, kamu harus pull dulu bab terbaru dari temanmu. Biar nggak saling tiban! 😅

4. API (Application Programming Interface)

API adalah jembatan penghubung antara dua aplikasi. Misalnya kamu bikin aplikasi cuaca, dan kamu butuh data suhu terkini dari server BMKG. Kamu tinggal panggil API mereka, dan mereka kirimkan data ke aplikasi kamu.

API biasanya berkomunikasi lewat internet, dan pakai format data seperti JSON. Jadi kalau kamu lihat kode kayak ini:

fetch('https://api.bmkg.com/cuaca/today')

Itu artinya kamu sedang memanggil API untuk minta data cuaca hari ini. Gampang kan?

5. Framework

Framework itu kayak cetakan kue. Kamu tetap bisa bikin kue dari nol, tapi kalau pakai cetakan, hasilnya bisa lebih cepat dan rapi. Dalam dunia coding, framework membantu kamu bikin aplikasi tanpa harus mulai dari awal banget.

Contohnya: Laravel (PHP), React (JavaScript), Django (Python), dan lain-lain. Framework udah punya banyak fungsi bawaan, tinggal pakai dan sesuaikan aja. Enak kan?

6. Bug

Bug adalah kesalahan dalam kode yang bikin aplikasi kamu nggak jalan dengan benar. Misalnya kamu salah tulis variabel, lupa kasih tanda titik koma, atau logika if-else yang kebalik.

Bug itu wajar banget. Bahkan developer senior pun sering ketemu bug. Yang penting, kamu tahu cara debugging, alias mencari dan memperbaiki bug-nya. Tipsnya? Baca pesan error, console log, dan tarik napas panjang. 😌

7. Frontend dan Backend

Frontend adalah bagian aplikasi yang dilihat user—kayak tampilan website, tombol, form, dll. Sedangkan backend adalah dapur di balik layar: tempat data diolah, disimpan, dan dikirim.

Kalau website itu kayak restoran, maka frontend adalah pelayan dan meja makan, sedangkan backend adalah dapur dan kokinya. Keduanya harus jalan bareng biar pengalaman pengguna lancar.

8. Database

Database adalah tempat penyimpanan data. Bisa berupa data user, produk, komentar, dll. Contoh database populer: MySQL, PostgreSQL, MongoDB.

Bayangin ini seperti lemari arsip digital. Saat user login, sistem akan cek database: “Eh, user ini beneran ada nggak, ya?” Kalau ada, baru deh dikasih akses. Kalau nggak ada, ya ditolak 😬

9. Loop

Loop adalah perulangan. Kalau kamu mau print “Halo Dunia!” sebanyak 100 kali, masa iya kamu nulis 100 baris? Capek dong!

Pakai loop aja. Misalnya:

for (let i = 0; i < 100; i++) {
  console.log("Halo Dunia!");
}

Loop bikin kamu bisa mengulang proses berkali-kali tanpa nulis ulang.

10. IDE (Integrated Development Environment)

IDE adalah tempat kamu nulis, edit, dan jalankan kode. Contohnya: VS Code, IntelliJ, PyCharm. IDE biasanya dilengkapi fitur seperti auto-complete, debugger, dan terminal.

Kalau kamu baru mulai, VS Code adalah pilihan populer karena ringan dan punya banyak plugin.

Bonus: Istilah Lain yang Sering Muncul

  • Syntax: Aturan penulisan kode (kayak grammar dalam bahasa)
  • Variable: Wadah penyimpanan data
  • Function: Kumpulan kode yang bisa dipanggil berulang kali
  • Boolean: Nilai true atau false
  • Null: Kosong, nggak ada data

Penutup

Itulah 10 istilah coding yang wajib kamu tahu biar nggak bingung lagi kalau baca forum atau tutorial. Sekarang kamu udah nggak asing lagi sama kata-kata kayak push, repo, API, dan teman-temannya.

Belajar coding memang penuh istilah baru, tapi jangan takut. Ambil satu per satu, pahami maknanya, dan langsung praktek. Lama-lama, kamu bukan cuma ngerti istilahnya, tapi juga bisa pakai dengan luwes!

Kalau kamu suka artikel ini, jangan lupa share ke teman-teman kamu yang lagi belajar ngoding juga. Siapa tahu mereka juga butuh pencerahan 😄

Ditulis oleh: Tim Ruang Informatika

https://ruanginformatika.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like